Kopi TIMES

Menakar Kekuatan Gus Didin dalam Pilkada Jombang 2024

Kamis, 09 Mei 2024 - 01:20 | 58.35k
Mohamad Ali Murtadho, Dosen Unipdu Jombang dan Pengurus Ikatan Sarjana NU Jombang.
Mohamad Ali Murtadho, Dosen Unipdu Jombang dan Pengurus Ikatan Sarjana NU Jombang.

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Pilkada Jombang tahun 2024 menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat, terutama dengan kehadiran tokoh yang karismatik, H. Didin Ahmad Sholahudin, atau yang akrab disapa Gus Didin. Dalam gelombang politik yang semakin menghangat, kehadiran Gus Didin tidak hanya menjadi sorotan, tetapi juga menimbulkan ”kejutan” bagi banyak pihak khususnya bagi politikus dan aktifis di kalangan NU.

Beredarnya gambar flayer (roadtojombang1) di media sosial dengan foto gus didin menimbulkan banyak tafsir apakah ini sungguhan ataukah sekedar becandaan belaka. Namun sejumlah media memberitakan bahwa majunya Gus Didin ke gelanggang pilkada adalah benar dan kesungguhan (Baca Times Indonesia: Dapat Amanah NU, Ketua Baznas Siap Maju Dalam Pilkada Jombang 2024). Lantas bagaimana sebenarnya kekuatan Gus Didin dalam Pilkada 2024? Apa saja modal yang sudah dimilikinya?

Jaringan NU Kultural yang sangat Kuat

Sebagai seorang tokoh yang aktif di Nahdlatul Ulama (NU), pernah menjabat sebagai Ketua Lazisnu Jombang, wakil ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, Gus Didin memiliki basis massa “akar rumput” yang sangat kuat di kalangan masyarakat Jombang khususnya warga Nahdliyin. 

Saat memimpin PC Lazisnu Jombang 2015-2017, Gus Didin menginisiasi Gerakan Sedekah Kaleng Koin (kotak infaq) hingga ke Ranting di tiap desa se Kabupaten Jombang. Dari sinilah “sel-sel” jaringan ini terbentuk dan tetap terjaga hingga hari ini. Kehadiran gus didin tidak hanya dirasakan di level lokal, tetapi juga di tingkat nasional, terutama dalam gerakan filantropi dan pengentasan kemiskinan. Hal tersebut menjadikannya memiliki basis massa akar rumput yang sangat kuat.

Saat menjadi direktur Lazisnu Jawa Timur periode 2018-2020 ia Juga aktifkan Gerakan Koin NU se Jatim, dan banyak Lazisnu Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang menjadikannya sebagai mentor gerakan filantropi. Gerakan program-program kreatif inilah yang mengantarkannya menjadi Ketua Baznas Kabupaten Jombang hingga saat ini. 

Jaringan Takmir Masjid dan Pondok Pesantren

Sebagai Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Jombang dan Wakil Ketua Takmir Masjid Agung Jombang, Sekaligus Dhurriyah/Keturunan keluarga Darul Ulum Rejoso, Gus didin memiliki akses dan hubungan yang kuat dengan takmir masjid, Lembaga-lembaga keagamaan dan pondok pesantren di Kabupaten Jombang. Kekuatan ini tidak bisa diabaikan dan diremehkan. 

Menurut data Badan Pusat Statistik, tahun 2022 di Kabupaten Jombang terdapat 1.628 Masjid dan pada tahun yang sama menurut Bimais Kemenag Jombang terdapat 203 Pondok pesantren dengan jumlah santri yang tidak sedikit. Tentu ini menjadi modal elektoral yang sangat signifikan.

Jaringan Forsil yang solid

Forsil, forum silaturahmi lembaga zakat, yang terdiri dari puluhan Lembaga Zakat di Kabupaten Jombang, yang berada dibelakang Baznas, tentu tak bisa diabaikan. Forsil inilah yang menjadi garda terdepan dalam menyapa ke warga dhuafa se Jombang.

Magnet Sosok Ulama dan Cendekiawan Muslim

Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Jombang memang organisasi yang tidak banyak dihuni oleh banyak orang, tetapi di dalamnya adalah orang-orang pilihan, para pakar dan intelektual dan cendekiawan muslim yang karismatik. Dan diantara orang-orang pilihan tersebut terdapat sosok Gus Didin yang menjabat sebagai Ketuanya. Tentu secara jumlah suara mungkin bisa dianggap remeh tapi secara gerakan ini bisa menjadi magnet, daya tarik yang kuat dan pengungkit elektoral yang hebat.

Tidak hanya di ICMI Kabupaten Jombang, Gus Didin juga menjabat Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang, organisasi yang didalamnya terdiri dari ulama yang ‘alamah dan bisa diterima berbagai kelompok organisasi keagamaan lainnya baik di NU, Muhammadiyah, maupun organisasi lainnya. Dan hal tersebut menjadi modal yang signifikan dalam kontestasi politik.

Dukungan Modal Finansial yang Memadai

Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk maju ke gelanggang kontestasi politik tidak hanya modal sosial tapi juga modal finansial yang besar terutama untuk operasional politik. Sosok kesederhanaan dan kesahajaan inilah yang membuat kebanyakan orang menilai secara strata sosial gus didin biasa-biasa saja. 

Tidak banyak orang yang tahu, selain menjadi founder/pendiri Yayasan Roushon Fikr yang berfokus pada Lembaga Pendidikan, Gus Didin juga memiliki bisnis keluarga, seperti minimarket, salon muslimah, butik, travel dan usaha-usaha lainnya. Tentu secara finansial gus didin memiliki modal dan resource yang memadai untuk maju dalam kontestasi politik. 

Bahkan apabila nantinya gus didin benar-benar maju, penulis yakin pasti akan banyak orang yang akan turut andil dan mengambil bagian dalam menyukseskannya. Bukan hanya secara suara, dukungan moral dan spiritual tetapi dukungan material. 

***

*) Oleh : Mohamad Ali Murtadho, Dosen Unipdu Jombang dan Pengurus Ikatan Sarjana NU Jombang

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hainorrahman
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES